Growing up and have (just) reached eighteen, there is a thing I believe people around my age currently have concerns about (especially and specifically, in this era) is not only our way to know and understand about things around us; but also, our desire to know everything so much to the point that we ended up becoming afraid and feel left behind when we don't. (Even when we actually do not need to know those things since it is actually not necessary or even worse, it may hurt us––but we did look up to those things anyway... and regret it later ) credit I used to be this kind of child that gets curious about everything that gets inside my sight, but t he thing is I keep all the questions by myself. When I was a child, I only let it out one by one, per day. It was hard for me to open up and ask anything to another person, either I felt my questions were too nonsense or I didn’t have enough courage to talk to the others. Not to forget that I am the type of ‘i
Menilik ulang pengalaman kita masing-masing saat menempuh pendidikan formal di Indonesia, pastinya banyak hal-hal yang setelah kita lulus, kita malah jadi bingung esensi belajar itu apa, atau malah menemukan hal-hal janggal yang ditemukan secara proses pembelajaran itu sendiri. Bicara mengenai pendidikan di Indonesia, di antara sisi-sisi pendidikan yang kita bisa lihat secara langsung, ada dua hal yang seharusnya jadi pondasi masing-masing dari kita sebelum menempuh pendidikan dan jadi kunci pegangan sebagai manusia, tapi malah jadi hal yang paling diabaikan dan nggak pernah diajarkan di sekolah selama ini; pendidikan karakter dan prinsip pola pikir selama belajar.
cred Mengenyam pendidikan selama dua belas tahun, pastinya banyak yang sudah kita pelajari. Sebutlah matematika, fisika, ekonomi, sosiologi, maupun pelajaran-pelajaran lain yang tertulis di kurikulum pendidikan kita. Pastinya banyak teori serta rumus-rumus ilmiah yang kita pelajari juga. Aku sendiri, sebagai pembelajar di kurikulum pendidikan Indonesia selama dua belas tahun juga merasakan hal yang sama. Namun, setelah aku menyelesaikan studi pendidikan dasarku dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, aku baru sadar bahwa banyak sekali hal-hal yang mungkin sepatutnya diajarkan di pendidikan kita. Selepas SMA, aku menyadari betapa susahnya bagi diri aku sendiri untuk menentukan jurusan kuliah, tujuan hidup, bidang yang ingin aku dalami, serta hal-hal yang seharusnya, menurut aku, aku sudah tahu apa yang aku mau. Di sisi lain, dalam perjalanan mendaftar beberapa institusi pendidikan lanjutan, aku sendiri juga bertemu saat-saat dimana harus menghadapi kegagalan, yang
Komentar
Posting Komentar